8 Orang PEMBURU RUSA, Kematian KIFEN Terungkap

Kifen Dan Kawan Kawan.

Jurnal Bima, 24 Desember 2025

Dikutip dari ANTARA NEWS, Aksi penangkapan terhadap komplotan pemburu liar yang diduga kerap memburu satwa dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo berlangsung mencekam. Pasalnya, para pemburu yang disebut dipimpin seorang residivis kambuhan melawan dengan melepaskan tembakan berkali-kali saat diadang Tim Gabungan Kemenhut dan jajaran kepolisian.

Aksi baku tembak antara komplotan pemburu satwa dengan petugas gabungan itu diungkapkan oleh Kepala Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Kemenhut Aswin Bangun. Menurutnya, para pelaku melakukan perlawanan dengan menembaki petugas setelah diberikan tembakan peringatan ke udara. 

"Pelaku menolak berhenti dan memilih melawan dengan menembaki tim. Kami bertindak terukur memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan perlawanan dan mencegah korban," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (17/12). 

Kejadian bermula saat tim gabungan enemukan kapal kayu yang diduga membawa pemburu liar dan hasil buruannya di sekitar Loh Serikaya, Pulau Komodo pada Minggu (14/12). Saat disergap, kapal tersebut berupaya kabur ke arah luar kawasan TN Komodo.

Tim gabungan memberikan peringatan lisan melalui pengeras suara, namun peringatan tersebut tidak diindahkan. Pada pukul 02.33 WITA, personel Polri melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara yang dibalas kelompok pelaku dengan tiga kali tembakan ke arah kapal petugas.

Kontak senjata kemudian terjadi sekitar pukul 03.45 WITA di perairan Selat Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam situasi tersebut, kelompok pemburu tetap melawan dan menembaki tim gabungan.

Karena pelaku terus melakukan perlawanan bersenjata, tim gabungan mengambil tindakan terukur untuk menghentikan pelarian dengan Kapal G1 Komodo melumpuhkan speed boat yang membawa kelompok pemburu. 

Benturan membuat kapal pelaku pecah dan bocor, hingga kemudian tenggelam. Dari operasi ini, tim gabungan berhasil menangkap tiga orang yang diduga pemburu.

Tim gabungan pada Senin (15/12) kembali ke Selat Sape untuk menyisir TKP dan menemukan barang bukti berupa bangkai rusa, parang dan senjata rakitan serta amunisi yang tenggelam saat insiden.

Hasil keterangan awal dari para pelaku yang ditangkap mengungkap, kelompok pemburu diduga berjumlah delapan orang, membawa empat pucuk senjata rakitan serta sejumlah amunisi.

Sementara itu, lima orang lainnya termasuk pimpinan kelompok melarikan diri dengan melompat dari kapal dan saat ini masih dalam pengejaran.

Aswin mengatakan pimpinan pemburu berinisial MS merupakan residivis dengan kasus yang sama dan dikenal licin dalam menjalankan aksinya serta telah lama menjadi target operasi Ditjen Gakkum Kemenhut.

Rusa timor sendiri merupakan satwa kunci sekaligus satwa dilindungi yang berada di TN Komodo karena menjadi sumber pakan utama komodo (Varanus komodoensis) sekaligus penyangga keseimbangan ekosistem savana.

MISTERI KEMATIAN KIFEN

Setelah kelima Pemburu tersebut berpisah menghilangkan jejak, A dan K diduga saling berebut Rusa hingga K Tertembak dibagian Tubuh dan meninggal di Lokasi, Karena Kebingungan A Mengubur K di Lokasi pasir pantai " Pernyataan itu disampaikan oleh Narasumber yang tidak ingin dikorankan".

( Danil )